Oleh: Drs. Aldi Mawardi,M.Pd. *)
Lebih kurang 1,5 bulan lagi siswa kelas XII
SMA/MA/SMK/MAK akan menghadapi Ujian Nasional (UN) tepatnya tanggal 15-18
April 2013. Berbeda dengan UN tahun
lalu, hasil UN tahun ini tidak hanya menentukan kelulusan siswa, tetapi juga
sekaligus menentukan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi
(PT) karena pada tahun ini, untuk dapat terjaring di PT yang diinginkan melalui
seleksi undangan, di samping mempertimbangkan nilai rapor semester 1-5, juga
nilai UN itu sendiri. Dengan kata
lain, nilai UN tidak hanya menentukan kelulusan, tetapi juga
paspor untuk melanjutkan pendidikan ke PT melalui jalur undangan.Untuk itulah, para siswa sibuk menyiapkan diri dengan berbagai cara. Ada yang belajar privat dengan mendatangkan guru ke rumah, ada yang mengikuti bimbingan belajar di lembaga-lembaga bimbingan belajar, ada yang belajar tambahan (les) di sekolah, dan ada lagi dengan mencari soal-soal di internet dan membahasnya baik sediri-sendiri maupun kelompok. Semuanya itu bertujuan untuk mencapai nilai yang baik, sehingga mampu bersaing dengan siswa dari sekolah, kabupaten/kota, dan provinsi lain. Jadi, tidak
mengherankan jika siswa kelas XII pada saat ini sangat sibuk dengan berbagai persiapan untuk mengahadapi UN sekaligus SNMPTN 2013.
paspor untuk melanjutkan pendidikan ke PT melalui jalur undangan.Untuk itulah, para siswa sibuk menyiapkan diri dengan berbagai cara. Ada yang belajar privat dengan mendatangkan guru ke rumah, ada yang mengikuti bimbingan belajar di lembaga-lembaga bimbingan belajar, ada yang belajar tambahan (les) di sekolah, dan ada lagi dengan mencari soal-soal di internet dan membahasnya baik sediri-sendiri maupun kelompok. Semuanya itu bertujuan untuk mencapai nilai yang baik, sehingga mampu bersaing dengan siswa dari sekolah, kabupaten/kota, dan provinsi lain. Jadi, tidak
mengherankan jika siswa kelas XII pada saat ini sangat sibuk dengan berbagai persiapan untuk mengahadapi UN sekaligus SNMPTN 2013.
Ketika ditanyakan kepada siswa kelas XII yang sebentar
lagi akan mengikuti UN, berbagai tanggapan atau pendapat muncul bagaimana
mereka menyikapi UN? Ada yang cemas dan was-was, mereka sangat khawatir jangan-jangan
tidak lulus. Ada juga merasa stres dan tertekan karena begitu banyaknya
kesibukan mereka dalam menghadapi UN. Ada juga yang “galau” dengan perasaan
yang tidak menentu takut tidak lulus. Namun ada juga yang menyikapinya dengan biasa-biasa
saja dan menganggap UN suatu hal yang memang harus dilalui oleh seorang siswa
kalau ingin tamat dari sekolah menengah. Yang jelas setiap tahunnya ada saja
siswa yang tidak lulus UN. Agar rasa cemas, stress, atau galau tersebut dapat
diatasi, maka penulis menawarkan sebuah resep bagaimana menghadapi UN agar
berhasil. Penulis menamakannya dengan “RESEP FAST”. FAST yang dalam bahasa Inggris
berarti cepat, namun yang penulis maksud adalah sebagai berikut:
Pertama, F singkatan dari Fokus. Artinya agar
siswa berhasil dalam menghadapi UN maka siswa
harus focus. Artinya konsentrasi ke UN. Siswa sudah harus meninggalkan kegiatan
lain yang tidak perlu yang dapat mengganggu konsentrasi, misalnya bagi siswa
yang selama ini sering ikut kegiatan futsal, “ngebend” atau kongkow-kongkow
dengan teman yang tidak tentu arah, harus sudah ditinggalkan atau paling tidak
diurangi frekuensinya. Mengapa demikian? Jika siswa masih banyak melakukan kegiatan
yang tidak ada sangkut pautnya dengan UN akan mengganggu kefokusannya. Inilah
salah satu penyebab ada siswa yang gagal dalam UN karena tidak fokus. Untuk
meninggalkan kegiatan seperti itu tentu tidak mudah dan membutuhkan perjuangan yang
cukup berat serta harus mampu melawan diri sendiri. Siswa harus mampu
mengatakan kepada dirinya,”Saya harus fokus
pada persiapan UN dan saya harus meninggalkan kegiatan lain yang sebetulnya
tidak ada kaitannya dengan persiapan UN”.
Kedua “A” adalah singkatan dari “Action” yang berarti melakukan
sesuatu/tindakan. Kalau ingin sukses UN, siswa harus melakukan sesuatu, tidak
bisa berpangku tangan atau berangan-angan mudah-mudahan pada saat UN nanti saya
akan dibantu oleh teman atau akan mendapatkan kunci jawaban dari orang lain
atau saya akan diawasi oleh pengawas yang baik dan tidak ketat. Siswa belajar
sendiri dengan menjawab dan membahas soal, belajar kelompok, belajar tambahan
(les) di sekolah, atau belajar di bimbingan belajar adalah action Hal tersebut bermuara pada nilai yang tinggi. Musuh action adalah kemalasan. Pada saat UN
semakin dekat maka rasa malas dan jenuh gampang menyerang siswa. Inipun harus
dilawan dan tidak boleh dibiarkan bercokol pada diri siswa. Untuk itu siswa
harus bertekad dan mengatakan pada dirinya,”Saya tidak boleh malas atau bosan
untuk melakukan persiapan UN, saya tetap harus melakukan sesuatu agar saya
berhasil menghadapi UN”.
Ketiga “S” adalah singkatan dari “Spirit” yang dapat diartikan semangat atau motivasi. Seorang siswa
jika ingin sukses UN, dia harus memiliki semangat dan motivasi yang kuat baik
yang datang dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri. Musuh spirit adalah
lesu alias tidak bergairah menghadapi sesuatu, termasuk UN. Siswa yang tidak
memiliki semangat untuk mempersiapkan diri menghadapi UN sebetulnya diawali
oleh perasaan pesimis. Pesimis tidak akan lulus. Dia berkata pada dirinya,”Untuk
apa saya harus repot-repot, toh nantinya saya tidak akan lulus juga”. Jika ada
siswa yang bersikap seperti itu, tentu ini sangat berbahaya karena dia sudah
menyerah duluan sebelum berjuang. Bukanlah menghadapi UN juga perjuangan. Seorang
guru yang baik tentu selalu menggelorakan semangat dan menanamkan rasa optimisme kepada siswa-siswanya.
Keempat “T” singkatan dari “Target” yang dapat
dimaknai sebagai sasaran yang ingin
dicapai oleh seorang siswa. Seorang siswa tidak hanya membutuhkan focus,
action, spirit dalam menghadapi UN, tetapi juga harus memiliki target. Misalnya siswa punya target
nilai rata-rata UN adalah 7.00, 8,00 atau 9.00. Dengan adanya target tersebut
akan menjadi pemicu bagi siswa untuk selalu bersemangat. Ketika rasa malas “menyerang” siswa tersebut, maka dia
akan mengatakan pada dirinya,”Saya tidak bisa malas-malasan karena saya harus
mencapai target yang telah saya tetapkan”. Hanya saja target yang dibuat harus
yang masuk akal dan proforsional. Jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu
rendah dalam menentukan target. Ya, yang sedang-sedang saja.
Mudah-mudahan dengan resep sederhana
seperti yang diuraikan di atas -jika diterapkan oleh siswa dengan
sebaik-baiknya- penulis yakin, siswa akan berhasil menghadapi UN serta
memperoleh nilai yang tinggi sesuai dengan target yang telah ditentukan. Suatu
yang tidak boleh diabaikan dalah selalu meminta restu kedua orang tua dan
selalu beribadah serta berdoa kepada Tuhan yang Kuasa agar diberikannya kekuatan
lahir dan batin dalam menghadapi UN 2013. Selamat berjuang dan semoga berhasil!
(*Penulis adalah Pengawas Sekolah Kota
Jambi dan Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Provinsi Jambi) Hp
085382215743
Tidak ada komentar:
Posting Komentar